Biaya Tetap vs. Biaya Variabel


Dalam  dunia teknik sipil pun ada yang namanya mata kuliah ekonomi teknik tidak menutup kemungkinan teknik sipil menghitung biaya-biaya  layaknya pada jurusan akuntansi, kita sering sekali berhubungan dengan berbagai macam biaya; mulai dari biaya tetap, biaya variabel, biaya diferensial, biaya relevan dan biaya lain-lain. Secara sederhana, biaya merupakan sejumlah pengorbanan (baik yang berupa uang ataupun yang bisa diubah atau dikonversikan dengan sejumlah uang) yang kita keluarkan untuk
memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Sebagai contoh, untuk mendapatkan ilmu pengetahuan di kampus, kita mengorbankan uang kuliah, uang buku, fotokopi, ongkos angkutan umum, bensin, hingga uang yang tiap bulan dibayarkan untuk bayar kost-kost’an.

Di antara berbagai macam biaya tadi, di bagian paling dasar dari biaya terdapat biaya yang bernama biaya tetap dan biaya variabel. Kedua biaya ini merupakan jenis biaya yang hampir selalu ada dalam berbagai komposisi biaya, terutama digunakan untuk menghasilkan sebuah produk. Meskipun seringkali berjalan beriringan, kedua biaya ini sebenarnya memiliki karakteristik yang berlawanan.
Apa itu Biaya Tetap?
Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap kita keluarkan meskipun kita tidak melakukan aktivitas apapun atau bahkan ketika kita melakukan aktivitas yang sangat banyak sekalipun.  Dalam proses produksi, biaya tetap akan selalu kita bayarkan atau keluarkan tanpa menghitung berapa banyak produksi yang kita lakukan, baik ketika tidak berproduksi atau sebaliknya saat produksi dilakukan dalam kapasitas maksimal. Jadi, dengan kata lain, secara total biaya ini akan selalu sama, tidak terpengaruh oleh jumlah unit yang diproduksi atau jumlah aktivitas yang dilakukan. Bagaiman jika dihitung per unit produk yang dihasilkan atau per aktivitas yang kita lakukan? Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan memiliki hubungan yang terbalik. Hubungan terbalik ini maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi atau semakin banyak aktivitas yang kita lakukan maka biaya tetap per unit atau per aktivitas yang kita lakukan akan semakin kecil jumlahnya.
Contoh I:
Jika dihubungkan dengan aktivitas produksi, kita bisa mengambil contoh sebuah gudang yang disewa untuk lokasi pabrik dengan biaya sewa Rp 100.000.000 per tahun. Pada tahun awal, ketika produksi belum dimulai, kita mengeluarkan biaya sewa sejumlah Rp.100 juta per tahun. Ketika mulai berproduksi, kita tetap membayar jumlah yang sama. Bahkan ketika jumlah produksi semakin banyak, jumlah sewa pabrik yang kita bayarkan masih sama. Skema biaya tetap dalam produksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


Tabel 1
                                                Contoh Perhitungan Biaya Tetap
Biaya Sewa per Tahun
Jumlah Unit yang Diproduksi
Biaya sewa gudang per unit
Rp 100.000.000
200
Rp. 500.000
Rp 100.000.000
500
Rp. 200.000
Rp 100.000.000
2500
Rp.   40.000

Contoh 2
Adapun contoh nonproduksi dari biaya tetap adalah biaya abonemen pada tagihan listrik dan telepon. Biaya abonemen ini adalah jumlah biaya yang harus kita bayarkan setiap bulannya meskipun pada bulan itu kita tidak menyalakan satu alat listrik pun di rumah atau tidak melakukan satu percakapan lewat telepon.
Apa itu Biaya Variabel?
Berkebalikan dengan biaya tetap, biaya variabel ini bersifat dinamis. Ia mengikuti banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dilakukan. Pada biaya ini, jumlah yang akan kita keluarkan per unit atau per aktivitas justru berjumlah tetap sedangkan untuk biaya secara total jumlahnya akan menyesuaikan dengan banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun jumlah aktivitas yang dilakukan. Jika biaya tetap memiliki hubungan terbalik dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan maka, secara total, biaya variabel memiliki hubungan searah dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan. Hubungan searah ini maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi atau semakin banyak aktivitas yang kita lakukan, maka akan semakin banyak biaya variabel yang kita keluarkan.
Contoh 3 :
Untuk memasarkan produk yang kita buat, kita menyewa tenaga penjual dengan membayarkan komisi sebanyak Rp.10.000 dari tiap barang yang berhasil ia jual. Jika si penjual hanya mampu menjual 10 buah produk dengan harga satuan Rp.100.000, maka besarnya biaya komisi yang harus kita keluarkan untuk si penjual adalah : Rp10.000 x 10 = Rp.100.000. Jika dalam sebulan ia mampu menjual hingga 200 unit, maka biaya komisi yang harus kita keluarkan adalah Rp.10.000 x 200 = Rp. 2.000.000. Selanjutnya, besarnya biaya komisi yang akan kita keluarkan adalah sebesar jumlah unit yang mampu dijual si penjual kita kalikan dengan biaya komisi per unit yang kita berikan. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat skema perhitungan biaya variabel pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
                                                Contoh Perhitungan Biaya Variabel
Biaya Komisi per Unit
Jumlah Unit yang Terjual
Total Biaya Komisi yang Dikeluarkan
Rp. 10.000
10
Rp. 100.000
Rp. 10.000
200
Rp. 2.000.000
Rp. 10.000
750
Rp. 7.500.000

Contoh 4
Contoh lain dari biaya variabel adalah pulsa telepon genggam. Banyaknya pulsa yang kita habiskan adalah sebanyak jumlah sms yang kita kirimkan x tarif yang dikenakan untuk tiap sms serta jumlah menit yang kita habiskan untuk menelpon x tarif menelpon per menit.
Bagaimana Jika Biaya Tetap dan Biaya Variabel Digabungkan?
Biaya tetap dan biaya variabel memang biasa disandingkan. Dalam komposisi tagihan telepon misalnya, total biaya yang harus kita bayarkan merupakan gabungan dari biaya tetap dan biaya variabel. Seperti yang tertulis pada contoh 2 di atas, abonemen merupakan biaya tetap, sedangkan biaya percakapan merupakan biaya variabel; yang berasal dari jumlah menit percakapan yang kita lakukan x tarif percakapan per menitnya.
Selain tagihan telepon, contoh lain dari gabungan biaya tetap dan biaya variabel adalah total uang kuliah yang harus dibayarkan setiap semester. Dalam komposisi pembayaran uang kuliah, SPP merupakan biaya tetap karena jumlah yang akan kita bayarkan tidak berubah meskipun kita berada di semester 1 ataupun di semester 10 sedangkan biaya sks merupakan biaya variabel, yang besar jumlahnya tergantung pada jumlah sks yang kita ambil x biaya per sks yang telah ditetapkan.


Share this article :
 

+ komentar + 7 komentar

mantap gan artikelnya..
jgn lupa juga kunjungi blog saya http://jualtopenganonyms.blogspot.com/

terimakasih banyk, sangat menarik sekali artikelnya

barokah

Agen Bola Online & Casino Online Terpercaya
1 USER ID UNTUK SEMUA PERMAINAN !!!
Casinobet77 Menyediakan Permainan Terbaru & Terbaik
Livecasino | Bolaonline | Sabungayam | PokerDomino | SpadeGaming | SlotGame | Tangkas | BatuGoncang | Jdb168 SlotGame | NumberGame Lottery
-----------------------------------------------------------------------
- Bonus Deposit MEMBER BARU Sportbook 100%
- Bonus Deposit 30% Khusus Permainan Sportbook
- Bonus Deposit 10% Setiap Hari Untuk Semua Game
- Bonus Deposit Setiap hari 5rb - 25rb
- Bonus Casino Rollingan 0.8% Setiap Hari Senin
- Bonus Rollingan Poker & domino 0,3%
- Bonus Cashback Game & Tangkas 5%
- Bonus Cashback Sportbook 5%
- Bonus Cashback Sabungayam 5%
- Bonus Referall 2% Semua Game
- Bonus Referall 1% dari member Togel
Contact Us Now :
Livechat Casinobet77
whatsapp : +85599495431
PIN BBM : D6235F1C
Wechat : casinobet77cs1
Line : casinobet77
skype : casinobet77
Link pendaftaran :lc.chat/now/8523001/

Thanks ya, saya sangat berterima kasih kepada penulis karena artikel sangat membantu saya dalam memahami materi tentang Prilaku Biaya Aktivitas. Kunjungi juga ya MAPPING PRILAKU BIAYA AKTIVITAS

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Indahnya berbagi - Kesehatan Optimal - Hidup Bahagia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger